Phone: +62 8969 253 5753
e-mail: azkamunaza@gmail.com

Konsep Energi positif dan negatif pada Hubungan Manusia

Manusia merupakan bagian dari alam raya. Manusia juga sebuah sistem. Seperti halnya yang lainnya manusia melakukan proses Netralisasi untuk menstabilkan dan menyesuaikan dirinya.

Serupa dengan teori atom yang sebutkan oleh beberapa ahli kimia, dan ikatan kimia. Bahwasanya atom terdiri dari muatan proton, neutron, dan elektron. Yaitu manusia memiliki tiga energi dasar: positif, netral, dan negatif. Kemudian untuk dapat menyeimbangkan dirinya, manusia mengambil atau mengeluarkan energi negatif, karena energi positif tertanam dalam pada diri manusia dan hanya energi negatiflah yang dapat bergerak bebas. Karena pada dasarnya manusia merupan perwujudan dari atom itu sendiri, hanya saja dalam bentuk yang lebih besar.

Energi itu tidak hanya terletak pada manusia saja, tetapi benda lain selain manusia, termasuk benda mati atau tak hidup. Seperti halnya musik yang dapat memberikan ketenangan jiwa pada pendengarnya, atau juga dapat meningkatkan salah satu energi (positif/negatif) manusia. Suasana alam juga dapat menyeimbangkan energi pada manusia. Contoh lain yaitu handphone, motor, dll.

Hakikatnya ketika situasi haru dan menyentuh, manusia terlalu mengandung energi positif yang berlebihan, artinya perbandingan energi negatif dan positif manusia tidak seimbang. Sehingga manusia menerima energi negatif dari lingkungan sekitarnya, yang karena itulah akhirnya manusia dapat seimbang dan tenang, dan karena itulah manusia dapat menjalin hubungan dengan orang lain. Orang biasa menyebut situasi ini dengan bersimpati dan berempati.

Lain halnya dengan situasi marah, manusia mengandung energi negatif yang berlebihan dan akhirnya mengeluarkannya dengan suara keras dan gerakan fisik lainnya. Hal ini sudah menjadi sifat dasar manusia untuk menyeimbangkan atau menstabilkan dirinya. Permasalahannya yaitu untuk pelaku marah, bagaimana cara mengeluarkan energi negatif tersebut agar tidak diterima orang lain mengganggu keseimbangannya.

Itulah seklumit tentang teori energi manusia. Intinya Bukan hanya sekedar pengetahuan saja tetapi harus diimbangi dengan kesadaran akan manusia itu sendiri. Manusia hanya ingin menyesuaikan dirinya dan berhubungan dengan orang lain. Dan harus diimbangi dengan pemraktekannya yang benar.


0 comments: